Rabu, 02 Maret 2011

BAB III & IV

BAB III
TEORI ORGANISASI NEOKLASIK

Teori neoklasiik dikembangkan atas dasar teori klasik, teori neoklasik merubah, menambah, dan dalam banyak hal memperluas teori klasik. Teori ini mendefinisikan suatu organisasi sebagai kelompok orang dengan tujuan bersama. Definisi ini berbeda dengan definisi klasik. Teori neoklasik, banyak menekankan pentingnya aspek sosial dalam pekerjaan (atau organisasi formal) san aspek psikologis (emosi).

       PERKEMBANGAN TEORI NEOKLASIK

Perkembangan teori neoklasik dimulai dengan tulisan Hugo Munsterberg. Pendekatan neoklasik ditemukan juga dalam buku tentang hubungan manusiawi seperti Gardner dan Moore, Human Ralation in Industry.

Hugo munsterberg
Sebagai pencetus psikologi industri yang diakui luas, Hugo menulis bukunya yang paling menonjol, Psychology and industrial Efficiency tahun 1913. Munsterberg sangat menghargai hasil kerja pencetus manajemen ilmiah seperti Taylor, Gilberth, Emerson, Gantt. Dia mengembangkan metode tes psikologis ilmiah untuk mencari karakteristik phisik dan mental individu yang cocok dengan kebutuhan suatu jabatan. Pada dasarnya Munsterberg menekankan adanya perbedaan karakteristik individual dalam organisasi. Munsterberg mengingatkan adanya pengaruh faktor sosial dan budaya.

Percobaan-percobaan Hawthorne
Percobaan yang dilakukan tahun 1924-1932 niscaya merupakan kristalisasi teori neoklasik, hasilnya dilaporkan secara terperinci oleh F.J. Roethlisberger, asisten riset Elton Mayo dan William J. Dickson dari Western Electric. Percobaan dilakukan di pabrik Hawthorne milik perusahaan Western Electric di Cicero, Illinois, dekat Chicago dan disponsori oleh National Research Council (lembaga riset nasional).

Percobaan pertama dilakukan untuk meneliti pengaruh perbedaan tingkat penerangan (cahaya) dalam pekerjaan terhadap prokduktivitas kerja atau efisiensi para karyawan. Percobaan ini terus dilakukan untuk menemukan faktor “misterius” yang mempengaruhi kenaikan produktivitas kerja. Penemuan Hawthorne pertama ini menunjukkan bahwa ada variable lain disamping kondisi kerja phisik yang mungkin mempengaruhi prilaku karyawan dan tingkat keluaran.
Percobaan kedua bulan april 1927, melibatkan kelompok kecil pekerja, terdiri dari enam orang gadis pekarja pada perakitan listrik. Dari hasil penelitian, para peneliti mengambil kesimpulan bahwa hubungan sosial atau manusiawi diantara para pekerja, peneliti dan peyelia (supervisors) lebih penting dalam menentukan produktivitas dari pada perubahaan kondisi kerja diatas. Moral pekerja yang tinggi akan menaikan produktivitas. Jadi para ahli peneliti Hawthorne mengemukakan pentingnya perasaan dan sikap para karyawan serta kelompok kerja mereka.
Bulan November 1931 Percobaan terakhir, tujuan observasi ini adalah untuk memahami bagaimana norma-norma yang mengendalikan hasil kerja setiap organisasi dikembangkan oleh kelompok sosial para pekerja atau organisasi informal. Kontrtibusi penting study Hawthorme, penemuan Hawthorme, telah menambah dimensi baru dan esensial bagi teori organisasi. Studi Hawthorme memperkenalkan gagasan bahwa organisasi adalah suatu sistem terbuka dimana segmen teknis manusiawi saling berkaitan.

       KRITIK DAN “USUL” PERUBAHAAN NEOKLASIK PADA TIANG DASAR TEORI ORGANISASI FORMAL

Pengikut aliran neoklasik adalah mereka yang membahas kelemahan model klasik pada prilaku oraganisasi , tetapi tidak menentang seluruh teori klasik. Teori organisasi klasik dapat diuraikan berikut ini.

Pembagian Kerja (Division of Labor)
Sejak pembagian kerja dilakukan,timbul masalah yang disebut anomie. Anomie adalah situasi di manapedoman kerja tidak ada (“lack of rule”) dan disiplin diri menjadi berkurang (:lack of self-discipline”). Di samping itu orang menjadi binggung, takut bertanya dan merasa dirinya diabaikan (“aloness among many”). Mengakibatkan timbul gejala depersonalisasi dan dysfunction, sehingga tidak kooperatif. Oleh karena itu teori neoklasik mengemukan perlunya :

      1. Partisipasi atau melibatkan setiap orang dalam proses pengambilan keputusan, agar tidak merasa “terlibat”.

      2. Perluasan kerja (job enlargement) sebagai kebalikan diri pola spesialisasi, agar orang menjadi tidak terlalu spesialisasi.

      3. Management bottom-up yang memberi kesempatan kepada “para junior” untuk berpatisipasi dalam pengambilan keputusan manajemen puncak.
Proses-proses skalar dan fungsional

Proses skalar dan fungsional (scalar and fungtional processes) menimbulkan berbagai masalah dalam pendelegasikan wewenang dan tanggung jawab. Asumsi teori klasik mengenai proses pendelegasian adalah bahwa kapasitas (memerintahkan dan menugaskan) fungsinya. Jadi, kita dapat menyimpulkan bahwa toeri klasik menganggap bahwa wewenang cenderung sama dengan kapasitas orang yang ditujukan oleh fungsi dalam organisasi.

Struktur organisasi
Teori neoklasik menyatakan bahwa struktur merupakan penyebab terjadinya pergeseran (frictions) internal di antara orang yang melaksanakan fungsi yang berbeda-beda. Menurut Melville Dalton penyebabnya adalah :Perbedaan tugas antara orang lini dan staf, Perbedaan umur dan pendidikan, Perbedaan sikap.

Untuk menghapus konflik struktural tersebut, neoklasik memberikan usulan rumusan yang akan membuat struktur menjadi harmonis, yaitu partisipasi, manajemen bottom-up, panitia bersama, penghargaan akan martabat manusia, dewan direktur junior diberi kesempatan dan komunikasi yang lebih baik .

Rentang Kendali
Neoklasik menyatakan bahwa rentang kendali atau resiko atasan-bawahan adalah tidak selalu 1 : 8 dan sebagainya. Neoklasik menjawab pertanyaan mana yang lebih baik antara struktur tall dan flat, dengan jawaban bahwa hal itu adalah situasional. Karena perbedaan individu dan organisasi, kadang yang satu lebih baik dari pada yang lain, maka rentang kendali tidak dapat ditetapkan secara kaku.

PANDANGAN NEOKLASIK TERHADAP ORGANISASI INFORMAL
Titik tekanan teori neoklasik adalah pada dua elemen pokok dalam organisasi, yaitu perilaku individu dan kelompok pekerja. Organisasi informal berarti kelompok alamiah yang terbentuk sebai hasil interaksi di antara para karyawan dalam situasi kerja mereka. Faktor Yang dapat menentukan munculnya organisasi informal, antara lain :
      1. Lokasi, untuk membentuk suatu kelompok, orang harus mempunyai kontak tatap muka (face to face) yang ajeg.
      2. Jenis pekerjaan, faktor kunci yang menentuka munculnya dan komposisi organisasi informal.
      3. Minat (interests), walaupun orang mungkin ada pada lokasi yang sama, melaksanakan kerja yang sejenis, perbedaan minat di antara mereka menjelaskan mengapa muncul beberapa organisasi informal kecil, di samping satu yang besar.
      4. Masalah-masalah khusus : orang yang tidak mempunyai minat, pekerjaan dan lokasi yang sama bergabung bersama untuk kepentingan khusus.
Bekerja dengan organisasi informal ini berarti tidak mangabaikan keberadaannya, mendengarkan pendapat kelompok yang disuarakan oleh pemimpin mereka, melibatkan partisipasi kelompok dalam pengambilan keputusan, dan mengendalikan komunikasi informal dengan menyebarkan informasi yang lebih cepat dan tepat.

BAB IV

TEORI ORGANISASI MODERN
Aliran terbesar ketiga dalam teori organisasi dan manajemen adalah teori modern. Teori modern telihat semua unsur organisasi sebagai satu kesatuan. Teori modern adalah multidisiplin dengan sumbangan dari berbagai bidang ilmu pengetahuan.
      DASAR PEMIKIRAN TEORI ORGANISASI MODERN

Teori organisasi dan manajemen modern dikembangkan tahun 1950. Teori modern dalam banyak hal mendasarkan berbeda dengan teori klasik. Pertama, teori klasik memusatkan pandangannya pada analisa dan deskripsi organisasi. Seseorang akan menjadi seorang ahli dalam spesialisasi bidangnya, tetapi mingkin dia tidak mampu memandang keseluruhan. Kedua, ilmu pengetahuan klasik telah membicarakan konsep koordinasi, skalar dan vertikal. Di sini dikemukakan pentingnya perancanaan, pengorganisasian, pengawasan, kominikasi, motivasi, dan intergrasi demi kesuksesannya operasi tujuan organisasi.

Teori modern bisa disebut sebagai teori organisasi dan manajemen umun yang memadukan teori klasik dan neoklasik dengan konsep yang lebih maju. Teori modern cenderung memandang organisasi sebagai sistem terbuka, dengan dasar analisa konseptual, dan didasarkan pada data empiris, serta sifatnya sentesa dan integratif. Teori modern menyebutkan bahwa suatu organisasi adalah sangat kompleks, dinamis, multilevel, multidimensional, multivariable, dan probabilistik. Sebagai suatu sistem, organisasi terdiri atas 3 unsur : (1) unsur struktur makro, (2) unsur proses yang juga bersifat makro, (3) unsur prilaku anggota organisasi yang bersifat mikro. Ketiganya saling kait-mengkait dan sebenarnya tak terpisahkan satu sama lain.

Teori Sistem Umum
Tujuan toeri sistem umum adalah menciptakan suatu ilmu pengetahuan organisasional universal dengan menggunakan elemen dan proses umum seluruh sistem sebagai titik awal. Ada beberapa tingkatan sistem yang harus diintegrasikan. Kenneth Boulding mengemukakan klasifikasi tingkat sistem sebagai berikut :
      1. Struktur statik.
      2. Sistem dinamika sederhana.
      3. Sistem sibernetik.
      4. Sistem terbuka.
      5. Sistem genetika sosial.
      6. Sistem hewani.
      7. Sistem manusiawi.
      8. Sistem sosial.
      9. Sistem transedental.

Teori sistem umum membicarakan setiap tingkatan sistem, sedangkan teori organisasi modern memusatkan diri terutama pada tingkat organisasi manusia.

Teori Organisasi Dalam Suatu Kerangka Sistem
Teori organisasi modern sebenarnya bukam merupakan kesatuan kerangka berpikir. Setiap penulis dan peneliti mempunyai tekanan khusus yang berbeda pada suatu bagian bila mereka membicarakan sistem organisasi. Teori organisasi modern adalah multidisipliner yang konsep dan tekniknya dikembangkan dari banyak bidang studi, seperti sosiolog, teori administrasi, ekonomi, psikolog, ekologi, operations research. Berikut ini akan diuraikan bermacam-macam unsur yang tercakup dalam analisis sistem, yaitu bagian organisasi sebagai sistem, interaksinya, proses dan tujuan sistem. Bagian dari sistem dan saling ketergantungaannya.
Bagian dasar pertama adalah individu, dan struktur kepribadiannya yang diberikan kepada organisasi. Bagia kedua sistem adalah penentuan fungsi formal, yang biasa disebut organisasi formal. Bagian ketiga dalam sistem organisasi adalah organisasi informal. Bagian keempat adalah struktur status dan peranan. Bagian kelima adalah lingkungan phisik pelaksanaan pekerjaan.

Proses hubungan dalam sistem. Teori organisasi modern menunjukkan tiga kegiatan proses hubungan universal yang selalu muncul pada sistem manusia dalam prilakunya berorganisasi. Ketiga proses berikut adalah :
      1. Komunikasi disebut juga dalam teori neoklasik, tetapi tekanannya pada deskripsi bentuk kegiatan komunikasi, yaitu formal-informal, vertiakal-horizontal dan lini-staf.
      2. Konsep keseimbangan adalah mengenai penyeimbangan mekanisme yang dicapai dengan jalan menjaga hubungan struktural yang harmonis antara bagian dalam sistem.
      3. Proses pengambilan keputusan adalah variable internal dalam suatu organisasi yang tergantung pada pekerjaan, harapan individu, motivasi dan struktur organisasi.

      PENDEKATAN-PENDEKATAN MANAJEMEN
Pendekatan Proses
Pendekatan keprilakuan
Pendekatan kuantitatif
Pendekatan sistem
Pendekatan Contingency (Sirtuasional)

BAB II: Organisasi perusahaan


BAB II
TEORI ORGANISASI KLASIK



   Konsep-konsep tentang organisasi sebernya telah berkambang mulai tahun 1800-an, dan konsep-konsep ini sekarang di kenal sebagai teori klasik (classical theory) atau kadang-kadang disebut juga teori tradisional.Dampak teori klasik pada organisasi telah dan masih dirasaka sangat besar. Sebagai contoh, oragnisasi yang didasarkan birokrasi dab banyak bagian lain dari teori klasik,telah ada ribuan tahun yang lalu, seperti yang dikenal dalam kerajaan mesir,china dan kekaisaran romawi. Konsep-konsep klasik dan penerapannya berkembang dibanyak Negara dan dalam waktu yang sudah cukup lama.
   
    Organisasi secara umum digambarkan oleh para teoritisi klasik sebagai sangat tersentralisasi, dan tugas-tugasnya terspesialisasi. Para teoritisi klasik menekannkan pentingnya “rantai perintah” dan penggunaan disiplin, aturan dan supervise ketat untuk mengubah organisasi-organisasi agar beroperasi lebih efisien.Teori klasik memberikan petunjuk “ mekanistik”
Struktural yang kaku,bukan kreativitas.


   Teori klasik berkembang dalam tiga aliran : borokrasi, teori administrasi; dan
Manajemen  ilmiah. Ketiga aliran ini dibangun atas dasar anggapan-anggapan
Yang sama.Ketiganya juga mempunyai efek yang sama dalam praktek, dan
Semuanya dikembangkan sekitar tahun 1900-1950 oleh kelompok-kelompok
Penulis yang bekerja secara terpisah dan tidak saling berhubungan. Sebagai
contoh .Lyndall Urwick, salah Satu penulis teori administrasi, menulis bukunya
tanpa menbaca buku Max Weber, yang merupakan buku terpenting birokrasi.

   Birokarsi dikembangkan dari ilmu sosiologi. Sedangkan teori administrasi
Dan manajemen ilmiah dikembangkan kngsung dari pengalaman praktek manajemen.


    Teori klasik mendefinisikan organisasi sebagai struktur hubungan, kekuasaan-kekuasaan, tujuan-tujuan, peranan-peranan,kegiatan-kegiatan, komunikasi dan
Factor-faktor lain yang terjadi bila orang-orang bekerja sama.



TEORI BIROKRASI
                 
     Teori ini dikemukan oleh Max Weber dalam bukunya : The Prostestant Ethic and Spirit of Capitalism.
Kata birokrasi mula-mula berasal dari kata legal-rasional. Organisasi disebut rasional dalam hal penetapan tujuan dan perancangan organisasi untuk mencapai tujuan tersebut;
Menurut Weber bentuk organisasi yang paling efesien.Oleh sebab itu weber berpendapat bahwa masyarakat perlu membentuk organisasi “baru” yang
Lain dari organisasi tradisional.Model organisasi “baru” ini (birokratik) mempunyai karakteristik-karakteristik  structural  tertentu yang dapat diketemukan di setiap organisasi kompleks dan modern.Weber mengemukakan karakteristik-karakteristik birokrasi sebagai berikut:


  1. Pembagian kerja yang jelas.pembagian kerja atau spesialisasi hendaknya sesuai dengan kemampuan teknisnya.
  2. Hirarki wewenang yang dirumuskan secara sentralisasi kekuasaan berdasarkan suatu hirarki, dimana ada pemisahan yang jelas antara tingkat-tingkat bawahan agar  koordinasi terjamin
  3. Program rasional dalam pencapaian tujuan organisasi seleksi dan promosi bagi personalia organisasi didalam kecakapan  teknis, dan pendidikan latihanlainya disesuaikan dengan  kebutuhan.
  4. system prosedur bagi penanganan situasi kerjaan yg tertulis kecatatan tertulis demi kontinyunitas keseragaman,dan untuk maksud-maksud transaksi
  5. system aturan yang mencakup hak-hak dan kewajiban-kewajiban posisi para pemegang jabatan
  6. hubungan-hubungan antar pribadiyg bersifat “impersonal".Ada pemisahan antara masal;ah-masalah pribadi dengan persoalan-persoalan resmi (formal)organisasi

Jadi birokrasi adalah model organisasi normatif, yang menekan srtuktur dalam organisasi. Unsur-unsur  birokrasi masih banyak ditemukan di oraganisasi-organisasi modern yang lemah kompleks dari pda hubungan “face-to-face”
Yang sedeharna.




TEORI ADMINISTRASI

     Teori administrasiadalah bagian kefua dari teori organisasi klasik seperti teori
Klasik lainya,teori administrasi juga berkembang sejak tahun 1900. teori ini
Sebagian besar dikembangkan atas dasar sumbangan Henry Fayol dan Lyndall
Urwick dari eropa serta Mooney dan Reiley di amerika
 Semua kegiatan-kegiatan industri dapat dibagi menjadi 6 kelompol:


1.      kegiatan-kegiatan teknikal (produksi,manufacturing,adaptasi).
2.      kegiatan-kegiatan komersial (pembelian,penjualan, pertukaran).
3.      kegiatan-kegiatan financial (pencarian suata penggunaan optimum dari modal).
4.      kegiatan-kegiatan keamanan (perlindungan terhadap kekayaan dan pada personalia organisasi).
5.      kegiatan-kegiatan akuntansi (penentuan persediaan,biaya ,penyusunan neraca dan laporan rugi-laba,statistik).
6.      kegiatan-kegiatan manajerial perencanaan, pengorganisasian,pemberian perintah,pengookordinasian dan pengawasan).


Ada 14 kaidah manajemen yang menjadi dasar perkembangan teori administrasi:

  1. pembagian kerja (division of work).Dengan adanya pembagian keraj atau spesialisasi akan meningkatkan produktivitas.
  2. wewenang dan tanggung jawab (authority and responsibility) wewenang adalah hak untuk memberi perintah
  3. Disiplin (discipline) harus ada respek  dan ketaatan pada peranan-peranan dan tujuan-tujuan organisasi
  4. kesatuan perintah (unity of command). Utnuk mengurangi kekacauan,kebingungan dan konflik,setiap organisasi.
  5. kesatuan pengarahan (unity of direction).suatu organisasi akan efektif bila anggota-anggotanya bekrja bersama berdasarkan tujuan-tujuan yang sama.
  6. mendahulukan kepentingan umum daripada kepentingan pribadi ( subordination of individual interests to general interests).
  7. balas jasa (remuneration of personal).pembayaran  upah/ gaji harus bijaksana.adil,tidak eksploatif dan sependapat mungkin memuaskan kedua belah pihak (perusahaan dan personalia)
  8. sentralisasi (centralization) organisasi perlu mengatur tingkat keseimbangan optimum antara sentralisasi dan desentralisasi
  9. rantai scalar (sclar chain) hubungan antara tugas-tugas disusun atas dasar suatu hirarki dari atas kebawah
  10. aturan (order) konsepsi fayol menyatakan bahwa harus ada suatu tempat untuk setiap orang dan setiap oang harus menduduki tempata yang  memang seharusnya menjadi tempatnya
  11. keadilan (equrity) bagi personalia yang didorong untuk melaksanakan tugas-tugasnya dengan seluruh tenaga,kemampuan dan kesetian,hatus diperlakukan dengan bijkasana,dan keadilan atas dasar hasil kombinasi kebaikan dan kebijaksanaan.
  12.  kelanggengan  personalia  (stability of tenure if personnel). Waktu dibutuhkan bagi seorang karyawan untuk menyusuaikan diri dengan perkerjaan baru  dan meraih sukses dalam pekerjaan batu tersebut dengan anggapan bahwa dia mempunyai kemampuan yang disyaratkan.
  13. inisiatif (initiative) dalam setiap tuga harus ada kemungkinan untuk menunjukan inisiatif sendiri dala menyelesaikan dan mengerjakan rencana disetiap tingkat
  14. semangat korps (esprit de corps) “persatuan adalah kekuatan” pelaksanaan operasi organisasi yang baik perlu adanya kebanggan,kesetiaan,dan rasa memiliki dari para anggotanya


URWICK DAN GULICK: MOONEY DAN REILLY
     Dasar konsep-konsep yang dinyatakan oleh fayol.dua diantaranya Luther Gulick dan Lyndall Urwick, menggunakan pengalaman manajerial mereka dalam menguraikan  prinsip-prinsip fayol yang tercemin dalam dua makalah A Techincal Problem dan Function of administration. Gulick dan Urwick memperkenalkan prinsip-prinsip yang berhubungan dengan pembagian kerja koordinasi,penciptaan departemen yang penggunaan staf.penerapan kaidah-kaidah organisasi terutama birikrasi dalam praktek sehingga dia mengembangkan teknik penerapannya.dismping itu dalam organisasi perlu adanya  spealisasi,koordinasi.dan alokasi tugas.konsep birokrasi weber  banyak berpengaruh pada tulisan mereka.Mooney danReilly menyebut koordinasi sebgai fakor terpenting dalam perencanaan, organisasi-organisasi pemerintahan,agama,militer dan bisnis.ketiga prinsip tersebut adalah

1.      prinsip koordinasi.organisasi berjalan bila orang-orang sebagai anggota mengkombinasikan usaha-usaha mereka untuk tujuan tertentu
2.      prinsip scalar prinsip scalar,kadang-kadang disebut prinsip hirakis berate bahwa penbagian tugas atau kerja dilakikan atas dasar derajat dan wewenang
3.      prinsip fungsional isitilah fungsionalisme dalam hal ini bearti pembedaan diantara macam-macam tugas.

MANAJEMEN ILMIAH
    Bagian ketiga dari teori klasik adalah manajemen ilmiah  (scientific manajeman) manajeman ilmiah yang dikembangkan mulai sekitar tahun 1900 oleh Frederick winslow taylor,telah di pergunaan cukup luas.dalam praktek-praktek manajemen modern,dalm buku-buku literature manajemen ilmiah sering diartikan dalam buku-buku  literatul,manajemen ilmiah sering diartikan berbeda.manajemen ilmiah merupakan penerapan metode ilmiah pada studi.analisa,dan pemecahan masalah-masalah oraganisasi.manajemen ilmiah adalah seperangkat mekanisme-mekanisme atau teknik-teknik-“ a bagof tricks untuk meningkatkan efesiensi kerja organisasi.


TEORI KLASIK: ANATOMI ORGANISASI FORMAL
Teori organisasi klasik hampir sepenuhnya menguraikan anatomi formal.
  Definisi organisasi Formal.
Empat unsure pokok organisasi formal yang selalu muncul dalam literatu manajemem adalah:

  1. system kegiatan yang terkoordinasi
  2. kelompok orang
  3. kerjasama dalam mencapai tujuan.

Organisasi formal adalah system kegiatan yang organisasi atu koordinasi bergantung pada tempat kondisi.

Tiang dasar teori organisasi formal
pembagian kerja:tanpa ragu-ragu para ahli teori oragnisasi klasik menyebut pekerja sebagai tiang dasar teori organisasi klasik.

  • Proses fungsional adalah cara organisasi untuk berkembang horizontal.Dinamika proses fungsional adalaj pembagiann kerja.
  • Struktur :adalah hubungan antara berbagai kegiatan berbeda  yang dilaksanakan didalam suatu organisasi